Tema puisi "Gadis Peminta-minta" adalah kemanusiaan. Penyair bermaksud menunjukkan betapa tingginya martabat seorang gadis peminta-minta dan meyakinkan pembaca bahwa setiap manusia memiliki martabat yang sama. Bagi penyair perbedaan kedudukan, pangkat, dan kekayaan tidak sepatutnya dijadikan landasan perlakuan pada seseorang.
DEIKSIS p-ISSN: 2085-2274, e-ISSN 2502-227X. Vol. 09 No.01, Januari 2017 hal. 1 - 12. ANALISIS STILISTIKA PADA PUISI KEPADA PEMINTA-MINTA KARYA CHAIRIL ANWAR Arinah Fransori Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia arinahfransori@gmail.com. Abstrak Karya sastra sebagai kajian dari stilistik yang menggunakan gaya bahasa sastra 1. Perasaan yang ingin diungkapkan oleh penyair dalam puisi tersebut adalah perasaan sedih dan juga rasa haru pada gadis peminta-minta. 2. Nada dan suasana yang terkandung dalam teks tersebut adalah suasana sedih, iba, haru, dan rasa empati terhadap gadis peminta-minta. 3. Makna dan amanat yang ingin disampaikan penyair dalam puisi tersebut Dalam puisi Kepada Peminta-minta karya Chairil Anwar terdapat bahasa figuratif yang muncul yaitu pada baris ke 4 dan 21. Merupakan majas hiperbola yang bersifat berlebih-lebihan. Muncul majas hiperbola dari kata nanti darahku jadi beku. Selain itu pula muncul majas repetisi pada baris 1 dan 18. Puisi "Kepada Peminta-minta " 132 5. Puisi " Sajak Putih" 134 6. Puisi " Sebuah Kamar" 135 7. Puisi " Catetan Th. 1946 " 136 8. Puisi " Cerita Buat Dien Tamaela" 137 Makna puisi adalah arti yang timbul oleh bahasa yang disusun berdasarkan struktur sastra menurut konvensinya, yaitu arti yang bukan semata-mata hanya arti 0JaN.